HIV/AIDS dan Remaja

Selasa, 07 Desember 2010


Tanggal 1 desember lalu, saya berjalan-jalan ke salah satu mini market di pusat Kota Bandung. Warna-warni kemasan kecil di meja kasir menarik perhatian saya. Beberapa pelajar SMA yang hendak membayar barang belanjaannya, tertawa malu-malu sambil menunjuk-nunjuk kemasan kecil itu. Syukurlah, ujar saya dalam hati, karena kemasan kecil itu ternyata adalah kondom dan pelajar SMA itu masih malu melihatnya. Logikanya, apalagi untuk membeli atau bahkan memakainya.

Tapi, siapa tahu? Jika ternyata saat sendirian atau bersama pacarnya seorang remaja berani membeli sampai memakainya.

Namun, saya yakin bukan pelajar SMA itu yang akan melakukannya. Pasalnya, di dada mereka tersemat simpul pita merah melambangkan simbol HIV-AIDS. Tentunya, bila orang awam, mereka takkan menyematkan benda itu di dadanya. Ya… setidaknya paham sedikit akan bahaya HIV/AIDS.

Sobat NEWS tahu nggak?, Kasus HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) di kalangan remaja itu yang tertinggi loch di Jawa Barat .

Penyebab terbesar remaja tertular virus ini adalah seks bebas. Selain itu, pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tertular dari orang tuanya sejak bayi adalah penyebab lainnya.

Dilansir dari situs kimia Indonesia, www.chem-is-try.org “HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh”.
Hiiii…. Mengerikan ya sobat NEWS! HIV pun sudah seseram itu, apalagi AIDS, yang lama kelamaan akan diderita juga oleh orang yang positif mengidap HIV atau biasa disebut ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Tinggal berdoa dan menunggu waktu, karena virus ini belum ada obatnya".

Sambil melenggang ke luar mini market, remaja SMA itu bercengkrama sambil bercanda bersama teman-temannya. Saya berdoa semoga semangat itu tak pernah hilang dienggut oleh HIV-AIDS. Pemikiran yang pendek demi kenikmatan sesaat akan membuatmu dan orang-orang sekitarmu menderita sepanjang sisa hidupmu!
Selamat hari HIV/AIDS.