YUI

Kamis, 16 Juni 2011

Beberapa waktu ini, YUI tampil beda dengan style cerianya...
wajahnya senyum melulu,
kesan cool, tomboy, kalem jadi agak meluntur sekarang

oho... bahasane...
silahkan ...cekidot...

(gambar yang saya ambil dari blog orang).
gambar ini pas YUI di MV anyarnya pertengahan 2011 lalu "It's My Life"

kawaaaiii na!,but I prefer YUI with simple style as usual...^_^



(gambarnya dari kumpulan foto single YUI "Your Heaven", rilis bareng "It's My Life".)
Foto ini diambil di Swedia loch...
ha.... kapan aku ke sana ya alloh!? AAAAMIIIIN!

yeah tapi g ada salahnya liat YUI yang ceria gitu, jadi tau YUI dari segala sudut pandang...
hehehe...

terus...terus... di single terbarunya (OST Paradise Kiss), "Hello"
tentunya, kalo yang ini mafhumlah, OST buat dorama fashion soalnya




heu... my beloved YUI

yang pasti, usianya yang udah 24 tahun ini (maret kemarin) YUI kayaknya pengen ngubah imejnya yang teenage gitu,, jadi lebih dewasa...
hooo...kirei ne...
kutunggu karya-karya kerenmu selanjutnya YUI sayang...^_^v
keep your simple style!!!

di tungku persepian mimpi...

Senin, 30 Mei 2011


hahahaha
dunia itu aneh
dunia itu persetan
dunia itu busuk


tapi akan jadi sangat luar biasa, malaikat, dan manis



hmph! mari tertawa terbahak-bahak!!! silahkan saja! aku lihat, tapi takkan kutanggap

menertawakan sistem, ego manusia, keacuhan orang terdoktrin, budaya nenek moyang, kebergelimangan lautan dosa

"hahahaha..." orang tertawa mendengar kata dosa.
persetan-lah katanya...


hidup menelusup hutan, jatuh dari bawah jurang
dunia terbalik?
Newton menangis, hukum gravitasi tak berlaku lagi.
terbelenggu di panas api sana.


katanya...katanya...katanya...
biasanya...biasanya...biasanya...

berwajah manis, topeng menjijikkan
baunya melebihi bangkai musang bekas dimakan harimau

semuanya mua mua muanya
anjing,,,
hewan itu lucu ya...

hahahaha...
aku menertawakan masalah
percaya, ada YANG TIDAK PERNAH TIDUR

aku takkan terperosok
berpeluk erat padaNYA
aku menyandarkan semuanya ke tembok di ujung kamar

menangis sejadinya mengingat orang-orang sebau kotoran

tak apa...AKU PUNYA DIA

lantai kayu berderit
kaki kuat menopang tubuh berjalan perlahan menuju jendela tua


semuanya hilang
yang kusayang hilang ditelan bumi
semuanya...

dan...
mimpi di ujung jendela beristirahat dengan tenang
telah kuakhiri semuanya dengan baik

terima kasih diriku... terima kasih Tuhan.
aku selalu menyayangi "mereka".

Ironi Jalan Braga & Festivalnya

Rabu, 12 Januari 2011


Sabtu Pagi(25/12) itu, kira-kira pukul 10.00 WIB, Jl. Braga tampak sepi. Sesekali terdengar gemeletuk batu andesit yang digilas kendaraan bermotor. Para pelukis menjajakan barang dagangannya seperti biasa, toko-toko yang masih meninggalkan sisa-sisa masa kejayaan belandanya beraktivitas seperti biasa.
Setelah menelusuri Jl.Braga beberapa meter, barulah terlihat ada sebuah perhelatan yang sedang digelar di sana. Yep… Braga Festival! Tidak seperti tahun lalu, Braga Festival tahun ini digelar di ruas jalan Braga aspal hingga Asia Afrika, tepatnya Gedung Merdeka.

Acara dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf dengan memahat es atau dikenal dengan sebutan Ice Crave hingga berbentuk “BRAGAFEST”. Setelah itu, perwakilan dari Sekolah Tinggi Perhotelan Enhaii melanjutkannya dengan memahat “2010” bersamaan dengan penampilan NBC (Enhaii Bartender Club) di panggung utama depan Gedung New Majestic.

Selesai memahat es, Dede Yusuf mengelilingi stan. Hiruk pikuk orang-orang mulai dari yang membawa kamera hingga yang berpakaian noni belanda tumpah di sana. “ya… inilah Braga Festival, tak diadakan di Jl.Braga andesit seperti tahun kemarin, mungkin karena pengaruh pembanguan hotel itu, saya juga nggak tahu” ujar Tatang, seorang petugas keamanan Braga Fest yang merupakan warga asli Jl. Braga.
Saat ditanya, perasaannya mengenai keadaan Jl. Braga saat ini “ ya…saya kecewa” ungkapnya lemas tanpa penjelasan lebih lanjut.

Pada kenyataannya, pergantian jalan aspal menjadi batu andesit dan pembangunan hotel Gino Ferucci di Jl. Braga menuai protes dari masyarakat, pasalnya proyek itu mengganggu masyarakat dilihat dari segala aspek kehidupan. Dan hasilnya dapat dikatakan mengecewakan.

Lalu, ironi apalagi ditengah hiruk pikuk Braga Festival dan jalan braga yang bopeng. Kenyataannya braga kini mendekati kematian bila tidak ada langkah pasti dari para pemangku keeentingan.
Saya pun melenggang pulang sambil diiringi pelepasan sepeda sebagai simbol resmi dibukanya Braga Festival 2010. Akankah Braga kembali menjadi ikon Paris Van Java kembali? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.