The 7 Habits of Highly Effective Teens

Senin, 20 September 2010


The 7 Habits of Highly Effective Teens karya penulis Sean Covey, merupakan sebuah buku yang benar-benar menggugah saya untuk membentuk dan menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi kedepannya.
Di buku ini, banyak sekali prinsip-prinsip hidup mendasar yang terkadang saya abaikan atau bahkan belum saya temukan, buku ini menggali sekaligus memberikan khasanah baru dalam perspektif saya memandang kehidupan seharusnya, karena jika tidak, saya akan teurs-terusan berkubang dalam kesesatan paradigma ini.
Di buku in dipaparkan tujuh kebiasaan, yakni:

Kebiasaan 1: PROAKTIF( akulah sumber pendorong diriku sendiri)
Menceritakan tentang kebiasaan untuk tidak menyalahi lingkungan, situasi dan orang lain atas segala permasalahan hidup, baik intern maupun ekstern, tapi bukan berarti kita menyalahkan diri sendiri, tapi bagaimana caranya menjadi seorang motivator bagi diri sendiri untuk menemukan solusi dari masalah yang ada dan terus mengembangkan diri setiap saat.


“ kamulah pengemudinya bukan penumpangnya”


Kebiasaan 2: MERUJUK PADA TUJUAN AKHIR ATAU MULAILAH MENGINGAT-INGAT TUJUAN (Kendalikan takdirkmu sendiri, kalau tidak mau dikendalikan orang lain)
Bagaimana kamu bisa menyusun ribuan potongan puzzle, sedangkan kamu tidak pernah melihat gambar utuh dari puzzle tersebut ? jawabannya satu, berantakan.
Di kebiasaan ini kita dibimbing untuk membuat sebuah misi hidup, sehingga, di saat kebingungan menentukan pilihan hidup, maka kita tinggal mengembalikannya saja ke misi hidup yang telah kita buat. Itulah prinsip. Dan misi hidup dibuat berdasarkan tujuan akhir hidup yang ingin dicapai.

“Putuskanlah kamu mau ke mana dan buatlah pea untuk sampai ke sana!”



Kebiasaan 3: DAHULUKAN YANG UTAMA (Daya kemauan dan daya menolak)


skala prioritas
Kuadran 1: penting & mendesak (orang yang suka menunda-nunda)
Kuadran 2: penting & tidak mendesak (orang yang suka menentukan prioritas)
Kuadran 3: tidak penting & mendesak (Orang yang “yes-man”)
Kuadran 4 tidak penting & tidak mendesak (orang pemalas)
Yang terbaik adalah bila kita sering menghabiskan waktu di kuadran ke-2, kuncinya adalah dengan membuat agenda. Rencanakan dan dahulukan yang utama!

“ke sanalah! Jngan biarkan hambatan- hambatan membuatmumenyimpang dari tujuan!”


Kebiasaan 4: BERPIKIR MENANG/MENANG ( hidup ini ibarat buffet di mana segalanya boleh kamu makan)
Kecenderungan bersaing dan membanding-bandingkan adalah penyakit fatal di kebiasaan ini, karena berpikir menang/menang adalah cara berpikir bahwa kita akan menang dan orang lain pun akan menang. Mungkin terdengar aneh bagi kita yang sedari kecil sudah dikenalkan dengan dunia kompetitifyang hanya mengenal kesimpulan menang/ kalah, kalah/menang, kalah/kalah.
Tapi, tidak begitu dengan hidup. Dengan berpikir menang/menang kamu akan mampu mengerjakan apa yang tidak bisa kamu kerjakan, Karen kamu rela bersinergi dengan yang lain, bukan saling menjatuhkan.
Dan itu indah.

“ saya takkan menginjakmu, tapi saya juga tidak mau jadi keset kaki”


Kebiasaan 5: BERUSAHALAH UNTUK MEMAHAMI TERLEBIH DAHULU BARU DIPAHAMI ( kamu punya dua telinga dan satu mulut)
Terkadang kebiasaan kita adalah cenderung ingin selalu didengarkan dan selalu dipahami, bila tidak seperti itu maka kamu akan menyalahkan lingkungan, situasi dan orang yang tidak mau mendengarkan dan memahamimu.
Padahal bila ingin didengar dan dipahami, kamu harus mendengarkan dan memahami terlebih dahulu.
Kadang, kita justru, alih-alih mendengarkan, malahan menasihati, mendengarkan sambil mengawang-awang, pura-pura mendengarkan, mendengarkan secara selektif, mendengarkan kata per kata, mendengarkan yang terpusat pada diri sendiri dan bahkann mendengarkan sambil menghakimi.
Padahal, dalam ilmu komunikasi pun, seseorang menyampaikan pesan secara verbal kepada sang komunikan dengan 7 persen terungkap dari kata-kata, 53 persen bahasa tubuh dan 40 persen nada/ perasaan.
Agaknya,kita harus mendengarkan dengan tulus layaknya sebuah cermin.

“dengarkanlah, kalau tidak, lidahmu akan membuatmu tuli”



Kebiasaan 6: WUJUDKAN SINERGI (jalan yang “tinggi”)

1+1=1 ½ , itulah kompromi
1+1=2, itulah kerjasama
1+1=3, itulah sinergi
Sinergi adalah bagaimana caranya kita memanfaatkan perbedaan dengan cara yang kreatif, bukan menghindarinya atau menolerirnya, tapi memanfaatkan!
Maka, aka nada banyak peluang menunggu di sana!
Sinergi adalah saling melenkapi , mengisi dan memanfaatkan, layaknya simbiosis mutualisme.

“sinergi tidak terjadi begitu saja, itu adalah proses, kamu harus sampai ke sana”

Kebiasaan 7: ASAHLAH GERGAJIMU! (tibalah “waktu untuk diriku sendiri”)
Tubuh, otak, hati dan jiwa butuh asupan yang seimbang.

“seimbang itu lebih baik...”



Dan terakhir, setelah
Kemenangan pribadi (kebiasaan satu sampai tiga), kemenangan public (kebiasaan empat sampai enam) dan kebiasaan tujuh pembaharuan.
Saatnya memelihara pengaharapanmu!!!


“mula-mula, kitalah yang membentuk kebiasaan,
Lama kelamaan kebiasaanlah yang membentuk kita”

“taburkanlah suatu pikiran , maka kamu akan menuai perbuatan
taburkanlah suatu perbuatan , maka kamu akan menuai kebiasaan
taburkanlah suatu kebiasaan , maka kamu akan menuai karakter
taburkanlah suatu karakter , maka kamu akan menuai takdir".


0 komentar: