Pictures of Indonesia , on Education Day May 2nd 2010"

Minggu, 16 Mei 2010


” 3,2,1, SMILE! You’re on my camera!”
Yeah, sebelumnya, saya ucapkan dengan segenap hati yang tulus kepada seluruhnya SELAMAT HARDIKNAS alias HARi pendiDIKan NAS ional. Maaf,maaf, meskipun telat masih lumayan dibandingkan tidak sama sekali, bukan? , ohohoho ngeles, maklum sibuk kemarin, ‘kan Agent of Changenya Indonesia…
Yeah, whatever-lah, terus terang, kawan, saya bangga loch menjadi seorang Warga Negara Indonesia selama 18 tahun ini, jadi salah satu Agen perubahannya pula! (baca:Agent of Change), waduh GAYA PISAN! Jadi terharu…
‘Napa bangga? Oh, terang sajah, Indonesia ‘kan pinter-pinter SDMnya (kesimpulan: saya orang Indonesia, saya orang pinter), kemarin aja boyong 2 medali emas ke kampung halaman dari ICYS (International Conference of Young Scientist), terussss yang mobil tenaga hybrid-hybrid itu loch yang disponsori Shell yang bakalan digelar di Sepang, Malaysia.(wew, hasil baca Koran men, bukan nanya ke Abah Google, bangga…wekwekwek).
Pinter ‘kan? Apa yang kurang coba Indonesia tukh? SDM pinterrrr, cerrrdasss bin cemerlang, SDA lengkapppp kap kap kap, Negara? Ouw, demokrasi donks, gaul gila! Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, seperti tagline salah satu agen Koran terbesar, terkemuka di Jawa Barat ( langganan saya).
Jadi, konklusi tulisan di atas adalah Indonesia Negara MAJU yang SEJAHTERA.TAMAT.
And they live happily ever after.
Ada masalah? Ada yang mau protes? Boleh, layangkan ke DPR,jangan lupa selipkan foto di dalam amplop, siapa tahu sekalian datang job baru juga, jadi pemain figuran di sinetron TV lokal bareng sang anggota DPR atau lumayan bisa dapet tanda tangan “maHal”, mungkin poto bareng bila beruntung dan agak sedikit memaksa pihak terkait, tapi kalo ini harus langsung datang ke tempat.
Apaan sih! Ngawur negh yang nulis (eh! Saya dong?, kagak jadi!)
Apa kata dunia? (di damprat ama Satpol PP pake pentungan), “ngoceh aja lu anak kecil! Bayar tukh pajak !”
Saya masih pelajar, nich buktinya (memperlihatkan lisensi Agent of change) pak, belum berpenghasilan, ada rumah orang tua, PBB aja kali ya pak, itu juga masih tanggungan orang tua, teuing ah! Lieur. Masuknya ke mana lagi tukh duit babeh ama mamih, kasihan, rakyat sich cuma bisa diem aja, urusan selanjutnya terserah Anda (para pejabat bijaksana yang pro rakyat jelata, ehem…)
Saya mah diam saja melengang pulang , eh… dasar onta, tukh jalanan macet banget, sumpah!
Aduh! Ketiban batu berdiameter 2cm secara sengaja, ouw… pantes! Ada yang lagi bermain bola dan bertengkar dan berteriak-teriak dan memecahkan kaca dan bersimbah darah dan wassalam dan tinggal nama dan hutang di rumah belum di bayar, heu…
Ada juga yang memecahkan kaca dan bertengkar dan mati ketusuk pedang,,, gerung-gerung ngeng…ngeng…ngeng…kabur mereka pake motor!
Kalo itu sich malam-malam biasanya, pas warung redup-redup baru dibuka, you know-lah dagang manusia, 1000 dapat 3, 1000 dapat 3, beli 2 gratis 1 (ngga gitu juga kaleee) … haduhuuuhhh miris, apa kata dunia?
bahasanya eksterm dan eksplisit ya? Tapi, sebenernya ngga juga segh, Cuma sex education di Indonesia aja yang kurang, jadi aja masih tabu gunain kata-kata yang ‘menjurus’ dan berbau baubaubaubaubau…padahal sich ngga juga (persepsi) hohohoho…tau ah geulappp.

Tapi lumayan banyak peminatnya juga tukh warung redup-redup, pengaruh media di Indonesia yang mendukung pastinya, karena sex education kurang, jadi sajah mencari-cari, dan kebetulan kawan! Ada di bioskop loch! Ada di TV loch! Ada di Koran, tabloid, banner, dan kawan-kawan loch! Ada di INTERNET! Download di you tube, situs favorit orang Indonesia untuk yang hal-hal berbau xxx( baca: triple eks), masalahnya ngga ada subtitle di bawahnya akan pelajaran sex education di jalan yang lurus dan benar, jadi ke laut aja itu mah.
Tapi hati-hati di laut kejedug pesawat terbang Indonesia yang tenggelam, bisa benjol tukh.
Selagi kecipak-kecipuk di laut, yang di darat malah bingung memikirkan lilitan ekonomi yang crazy, menjerat abis…kalah pula ama produk China yang murah meriah dan menarik, lengkap dengan melamin dan/atau …dan/atau…kawan-kawan sejenisnya.
Lagi pusing-pusingnya si emak dan si babeh memikirkan uang makan sehari-hari dari usahanya yang makin sulit, di tengah gempuran orang-orang asing dan konglomerat, si anak, sebut saja Amir, tergopoh-gopoh keringetan kipas-kipas kepanasan akibat global warming ngga pake baju (celana doang) akibat baju kaos compang-camping satu-satunya dicuri oleh tetangga sebelah untuk dijadikan seprai bantal.
Beruntung ngga seperti tahun lalu, saat si tetangga kepergok mencoba mencuri lap pel konglomerat di seberang gang rumahnya, langsung terdengar sirine mobil polisi datang menjemput dan membawanya ke pengadilan bau sampah busuk di TPA dan dimasukkan ke penjara bau pesing selama 1 tahun dan keluar dengan SADAR(bahwa dunia permalingan itu sangaaaat LUAS dan perlu banyak dipelajari untuk dijadikan profesi tetap), lucu banget! .
Apa kata dunia? Ngga sampai disitu aja nasib si Amir, dia dipukulin ama babeh ama emaknya karena membiarkan baju satu-satunya yang tersisa saat penggusuran rumah di samping rel kereta api, hilang, ampe berdarah-darah lengkap dengan bonyok bin babak belurnya sampai-sampai mengundang kedatangan Kak Seto, Kakak KOMNAS HAM Anak yang baik.
Masuklah ke berita, tentang anak yang mendapat kekerasan brutal dari orang tua kandungnya, karena para peliput jeli, akhirnya masuk dech semuanya ke berita, pemberitaan tentang kemelaratan, pemberitaan global warming, pemberitaan pencurian lap pel konglomerat, pemberitaan tentang ada apa dengan penjara Indonesia?, pemberitaan penggusuran rumah kardus, dan lain lain, dan sebagainya, pemerintah bin pejabat-pejabat yang melihat pemberitan itu, langsung kebakaran jenggot, saat sedang heboh-hebohnya cari air untuk memadamkan kebakaran jenggotnya, tiba-tiba saja lampu rumahnya, pet! Mati, cap cus dech… berhubung hari sudah gelap, jadi kagak keliatan jalan menuju kamar mandinya, udah dech akhirnya ketiduran di ruang tengah depan TV Ckckckck…PLN, apa kata dunia?
Keesokan harinya, listrik sudah menyala kembali , TV yang belom dimatiinpun menyala kembali, sang pejabat yang telah terjaga menyaksikan berita dengan sigap dirumahnya masing-masing,dan terhenti pada berita miris wafatnya seorang TKW yang bekerja di tiiiiiiiiitttttttt -------(SENSOR, sebutkan sendiri nama Negara yang kau inginkan), bernama Inem, yang mati loncat dari lantai 13 karena hendak diperkosa anak majikannya, gajinya kagak dibayar, apalagi rela dikimin ama majikannya ke Indonesia, mayatnya aja yang sampai disini, Parah!
Sang pejabat meringis, napa bisa kayak gini, kok nasib Negara gw merana amat ya…? Tanyakan pada rumput yang bergoyang pak…bu…!
Berita pagi yang menemani sarapan sandwich tebal 13 cm + susu putih pejabat, ditutup oleh berita gantung dirinya siswa SD, SMP dan SMA massal di kebun pisang, para siswa itu meninggalkan pesan terakhirnya di secarik kertas lusuh bertinta hitam luntur, permintaan terima kasih untuk Ayah, Ibu dan saudara-handai taulannya tersayang, gurunya tercinta, dan lainnya, lalu meminta maaf karena telah mengecewakan mereka semua, karena tidak lulus UAN(Ujian Akhir Nasional).
Pesan terkahirnya ditulis oleh darah segar mereka sendiri, “PERBAIKI SISTEM PENIDIDIKAN INDONESIA JANGAN HANYA INGIN MERAUP KEUNTUNGAN hai para sebagian oknum jahat! , STOP UAN, KAMI CAPEK MENJADI KELINCI PERCOBAAN!!!”
Sang pejabat mual dan keluarlah seluruh isi sarapan sandwich tebal 13 cm + susu putih dari perutnya…
Itulah Indonesia yang cantik, itulah Indonesia yang kaya, itulah Indonesia sang macan asia (jadul ya...).
Inilah sebuah balada Indonesia di senja hari yang masih terus menunggu terbitnya matahari yang cerah di hari esok.
Harapan selalu ada.
jangan pernah berhenti berharap!!!


THE END

0 komentar: