knitting things...

Jumat, 20 Agustus 2010


Entah kenapa dari dulu saya senang dengan hal-hal yang berbau rajutan, meskipun belum pernah menghasilkan suatu karya apapun yang berhubungan dengan rajutan, tapi hati saya selalu tergerak untuk mempelajari, mendesain, ataupun berimajinasi barang rajutan yang suatu hari akan saya buat dengan tangan saya sendiri, dan pada akhirnya waktu belum bisa berkompromi, maka hal tersebut belum bisa terlealisasi juga.
Sungguh lho sobat! Saya ngga bisa menjinakkkan mata saya yang membandel kalo udah melihat hal-hal yang berbau rajutan, salah satu yang terdekat adalah taplak meja makan di rumah saya.

History of being knitting Freak

Ngga bisa dibilang freak juga sich, malu kalo dibilang ‘freak’, tapi belom bisa ngerajut…hehehe…

Hmmm… sejarahnya sich dulu, pas SD kelas tiga di bagi raport, biasalah banyak yang jualan aneh-aneh + mahal, kan ama orang tuanya, pasti yang dianggap mahal oleh anak SD juga bisa dibeli.
Waktu itu ada boneka Barbie cantik murahan (made in China, bukan Mattel, xixixixi) yang dari plastik seakan-akan gugupayan alias melambai-lambaikan tangannya yang mungil kepadaku (majas personifikasi,wkwkwkwk lebay) minta dibeli, bajunya?, wah jangan Tanya….kreeeennn abiiis,,, baju pesta rajutan indah warna biru tua dan putih, sayang banget, bonekanya hilang pas pindahan rumah…hihkhikhik… T_T, masih inget waktu itu harganya Rp.sepuluh ribuan
Mulai dari situ saya agak perhatian dengan yang namanya rajutan, karena saat beli boneka itu mama menjelaskan hal yang paling mencolok dari Mary,begitu saya menamakan boneka itu kalo ngga salah, yang tentunya adalah baju rajutannya dengan panjang lebar.
Yeah, meskipun setelah itu dilupakan lagi deh,sobat … namun, memori tentang rajutan seakan-akan dibangkitkan kembali saat saya menginjak SMP kelas dua, saat itu pelajaran seni rupa, untuk persiapan pameran yang selalu digelar di akhir tahun ajaran kelas dua, para siswanya diwajibkan membuat prakarya yang berbahan dasar wol atau tali kur atau tali-tali lainnya, yang penting karya aliran kaya gitu,deket-deket rajutan, meskipun bukan rajutan, saya yakin sobat –sobat lebih tau,,,^_^…
Saya pun kembali ‘ngeh’ bahwa saya ini suka ama yang kaya beginian, meskipun rada lemot juga sich saat belajar buatnya,hahahaha …
Ya… mulailah coba-coba desain baju-baju yang terbuat dari rajutan.

I love Autumn, one of the reason is because lots of people wear knitting


Hehehe… saya senang dengan warna-warni khas musim gugur, cokelat, oranye, vermillion, merah tua, dan lain-lain turunannya, dan cukup berkolerasi dengan yang namanya rajutan ini,,, dingin sich soalnya ya…jadi pake yang tebal-tebal.






Is knitting suit if we wear it in tropical climate like Indonesia?

Wew… cocok-cocok aja kali… tapi memang sobat-sobat harus menyesuaikannya dengan cuaca kita yang tropis ini, caranya gampang, yaitu cari yang rajutannya tipis, di Indonesia kan sudah banyak yang menjual baju-baju, jaket-jaket,rompi-rompi,sweater-sweater,syal-syal,scarf-scarf,topi-topi,sarung tangan-sarung tangan, kaos kaki-kaos kaki,DSB rajutan, dan tentunya sesuai dipakai di daerah tropis kaya kita, kalo terlalu tebal siapa juga yang mau beli, Bandung panas kaya begini, mau dipake ke mana, kecuali kalo sobat-sobat mau travelling ke luar negeri, banyak juga toko-toko khusus di Indonesia yang menjualnya.


“Tropical Knitting in Bandung”

“Bandung itu surganya fashion dan kuliner” ujar teman saya yang berasal dari Jakarta bersemangat.
Memang benar, sepertinya Bandung sudah berubah menjadi kota yang seperti itu ya sobat, jadi sudah jarang sekali kata ‘bandung dingin bangeeet’, menurut saya yang orang Bandung lho ya… pepohonan yang dulu rimbun sudah pada ditebang diganti dengan factory outlet (FO), mall, wisata kuliner dan macam lainnya.
Oh iya kembali lagi ke rajutan… kalo sobat-sobat ingin memperolehnya langsung rajutan yang cocok di iklim tropis Indonesia ini, dateng aja langsung ke sentranya!
Tepatnya di kawasan Binong Jati, di sana surganya barang-barang rajutan!

0 komentar: